Hi kamu,
Maaf baru kasih kabar. Maaf
sekali. Aku hanya tak ingin memulai sebenarnya, tapi aku paham bahwa kamu
mungkin ada janji untuk tidak menghubungiku. Ada hal yang ingin aku sampaikan,
masalah kamu sudah tidak peduli ya itu hakmu. Aku sudah janji padamu, dan itu
harus aku tepati entah bagaimana caranya aku berjuang sendiri. Dulu masih enak,
masih ada kamu yang selalu kasih motivasi dan mendampingiku sepanjang hari. Kau
tau? Ilmu yang paling sulit adalah ilmu iklhas. Aku pun tau kamu benar-benar
berjuang sampai saat ini mempertaruhkan masa depanmu yang harus jelas. Kita sama sama paham bahwa perpisahan ini bukan karena kemauan kita masing-masing, tapi aku
senang melihatmu bahagia melihatmu sukses sekarang. Jujur, aku tidak mengerti harus
bersikap seperti apa ketika aku harus berhadapan dengan kamu saat bersama
adikmu, sahabat-sahabatmu dan sahabat kita bersama serta teman lainnya. Mereka
selalu melengkapi tapi entah kenapa dibalik itu aku selalu merasa sedih, tentu alasannya
adalah kamu. Disini aku berjuang keras tanpamu, untuk tidak memikirkan,
membutuhkan, peduli, bertanya bahkan kepo tentangmu. Semua aku hindari dan itu
sangat sulit. Sekarang aku mencintai teman-temanku dan aku sangat bersyukur
mereka ada dalam perjalanan hidupku. Terima kasih juga pernah kenal denganmu. Semoga kamu
selalu sehat dan sukses. Sesuai janjiku, isyaallah aku minggu depan lulus tepat
di bulan Maret, tapi maaf sekali, aku sendirian tanpa adikmu dan sahabatku yang
seharusnya kita akan lulus bertiga dalam waktu yang sama. Mereka masih berjuang
menyelesaikan tugasnya, ya semoga urusannya selalu dilancarkan. Aku harap kamu
mendengar kabar ini dalam keadaan sehat dan senang. Terima kasih atas
segalanya, mengenalmu menjadikanku semakin kuat.